Kamis, 31 Januari 2013

Ketika Bertemu Penjual Kerupuk menjadi Sebuah Tragedi


Ketika Bertemu Penjual Kerupuk menjadi Sebuah Tragedii ….

kalo liat penjual kerupuk,bawaannya pengen ketawa sendiri,teringat kejadian ‘gak penting’ beberapa waktu lalu yg berhubungan dengan penjual kerupuk. Ceritanya begini..

Beberapa bulan yg lalu q ditugaskan di puskesmas punung. Sudah menjadi rutinitas bulanan dokter internship untuk keluar puskesmas memberikan pelayanan kesehatan langsung di masyarakat. Kala itu q keluar dg masAris salah seorang perawat puskesmas punung yg juga merupakan ppd desa Mendolo Lor. Kami berboncengan naik motor untuk tiba di balai desa dolo lor yg jaraknya sekitar 5km dari puskesmas. Lekas setelah pelayanan selesai,kami kembali ke puskesmas,melewati jalanan yg sama dengan yg kami lewati saat berangkat, sembari mengobrol membicarakan masalah kesehatan setempat, ngomongin orang,ataupun gosip tentang kepala desa yg cantik, ataupun sesekali menyapa orang yg kami jumpai  di jalan, melintasi jalanan desa yang berkelok, naik turun, dan berlubang. Hingga tibalah kami melewati pasar punung. Pasar yang ramai di pasaran Pahing sepi karena hari itu hari rabu wage (kalo gak lupa). Hanya nampak bapak-bapak yang duduk duduk dibangku luar warung, ibu-ibu yang melamun melihat jalanan sepi sembari menjaga toko dan warung kelontongnya, dan sesekali berseliweran satu dua kendaraan di jalan raya punung.

Sabtu, 26 Januari 2013

Ketika Ibu Membangunkan Kami di Pagi Hari



Ketika Ibu Membangunkan Kami di Pagi Hari…


Bengong, bengong gini koq tiba tiba jadi keinget masa kecil ya?? Hah, masa kecil yang kadang2 bikin pengen lupa,kadang2 bikin kangen, kadang2 bikin ketawa sendiri, dan kadang2 jadi malah tepok jidat… termasuk kalo inget gimana ibu bangunin kami (q dan adek2) di pagi hari… udah enam tahun ini tidur sendiri dan bangun sendiri, gak ada yang bikini susu kalo mo bobo, gak ada yang nyelimutin kalo mo bobo, gak ada yang pukpukin kalo mo bobo (kalo ini sih dah luamaaa banget), dan gak ada yang bangunin di pagi harii… (makanya bangunnya sering kesiangan) * alesan

Kangen banget dibangunin ibu dipagi hari, meski udah lama, rasanya kaya baru beberapa waktu yang lalu aja…

Minggu, 20 Januari 2013

Jalur Lintas Selatan Pacitan (2)





Ketika Peluh Berakhir pada Kepuasan ^^
Ok, Lanjut cerita perjalanan… Dan setelah menempuh medan yang luaarrr biasa ganas yang tak bisa dilalui oleh manusia kecuali mereka yang memiliki tekad yang kuat dan bulat (alay), Kami berdua menemukan pantai pertama (gak sengaja nemu sih)Pantai Wawaran. Gak ada yang terlalu menarik sih dari pantai ini. Pantai Wawaran yang terletak di Kecamatan Kebonagung ini merupakan salah satu TPI yang ada di pacitan (selain Tamperan dan Watukarung serta Kaliuluh),dengan komoditas utama Lobster dan berbagai macam ikan. Oh, ya, hebatnya mereka tu bikin perahunya sendiri looh. Waktu kami mulai memasukin Kampung Wawaran, dikanan kiri tu banyak banget perahu perahu yang lagi dibenerin, ada yang udah jadi dan diperbaiki ataupun ada yang masih mentahan baru mo dibikin. Wow…. Kebetulan kala itu lagi bulan penuh (fullmoon) , jadi perahu perahu banyak yang bersandar, dan nelayan2 sibuk nongkrong di warung2 langganan, alamat TPI nya sepi dah. Bakul bakul cuman menopang dagu sambil memainkan kakulator masing2 yang kalo pake buat ngitung2, ujung2nya berakhir pada angka Nol alias lagi gak ada yang bisa diithung.
lobster hitam yg jadi salah satu komoditasnya
Nyaaah Lanjut perjalanan. Tujuan utama cuman satu, Pantai Kaliuluh. Gak ada petunjuk yang jelas tentang keberadaan pantai Kaliuluh ini. Cuman tahunya kalo terletak di Kabupaten pacitan Kecamatan Kebonagung (damn! Satu kecamatan tu guede bangettt loohh).

Jalur Lintas Selatan Pacitan (1)

Menyusuri Jalur Lintas Selatan Pacitan


Udah bulan januari, yang itu berarti tinggal beberapa hari lagi sa berada di sini, di Pacitan (Alhamdulillah, akhirnyaaaa). Masih ada satu cerita perjalanan yang belum di share kan di Sini, hmmm. Tentang perjalanan sa dg bee menyusuri Jalur Lintas Selatan di pacitan – 28 Oktober 2012. Rencana Awalnya si cuman mo nganterin Bee ke Pantai Soge (kecamatan Ngadirojo, Pacitan), mo poto di jalan dg background pantai soge, gitu aja. Tapi ternyata kami salah timing. Kami berangkat sekitar pukul 6 pagi, dari kota pacitan melalui Tulakan-Ngadirojo menempuh jarak 50 km dalam waktu kira-kira 1 jam tiba sekitar pukul 07.00. dan sesampai di sana, matahari udah cukup tinggi, dan posisi foto yang pengen kami ambil bener2 backlight! Damn! Matahari masih di timur dan posisi nya bener2 backlight, pun abiz hujan semalamnya, jadi yang nampak adalah matahari yang menembus kabut yang masih memenuhi langit pantai.(jangan pernah ke Soge di Pagi hari!haha, kecuali klo mo jogging di Pantainya) Maunya kaya yg dikiri jadinya  kayak gini (kanan)… haha.. ngakak. tapi ya udah, yang penting bisa eksis potohhh

So, emang best moment tu kalo sekitar jam 16.00 – 17.00 sekitar bulan gak hujan ( April – September) Dan karena udah kadung jalan jauh, ya udah, kami lanjut aja. Ada dua pilihan, balik lewat jalan yang samaNgadirojo-Tulakan-PacitanKota, atau lewat Jalur Lintas Selatan yg Ngadirojo- Pacitan kota. Kata orang orang si belon jadi, jalannya baru sampe Soge situ, ah, tapi kami gak percaya. Macaci?? Ya, udah, karena udah jauh2, jadi nekat ajah… nyoba udah sejadi apa sih jalur lintas Selatan yang ‘ katanya’ nich, gak jadi jadi karena alasan banyak sengketa lahan (ouoooo) (baca : http://www.mediaindonesia.com/read/2012/10/22/357401/289/101/Ganti-Rugi-Tanah-JLS-Pacitan-Bermasalah ).sekalian pengen ndatangin tuh satu satu pantai2 pacitan yang ada di timur (Pidaan, Wawaran, and Kaliuluh). Baru jalan beberapa km, jalannya udah kaya gini : ya tuhann, apa apaan ini??? Ini mah bukan jalaaan… 
jalannya aja belon jadi

Untung beberapa masih ada jalan yang bagus. Kalo sa perhatiin siih emang jalannya selang seling, antara jalan yang baguuussss banget mulus, sama jalan yang bener2 belon jadi. tapi banyakan yang belon jadinya sih... (sungguh, terrlaaaluuuu)
jalan yang udah ok, tapi cuman 500meter doank panjangnya..nyaah
Sebenernya Jalur Lintas Selatan ni berprospesk banget loh. Pertama, jalan ini memperpendek Jarak kota Pacitan dg Ngadirojo yang mulanya harus lewat jalan Tulakan yg sempit naik turun bukit berjarak 50 km menjadi hanya sekitar 30 km an dengan jalan yang lebih lebar dan medan yg gak terlalu naik turun bukit, yang itu berarti memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat kabupaten Pacitan untuk ke Kota Pacitan (truz buat apa ya??? Ha). Kedua, Jalur Lintas Selatan Pacitan ni merupakan bagian dari megaproyek Jalur Lintas Selatan Jawa yang merupakan alternative dari Jalur Pantura, yang itu berarti juga akan membuka akses Pacitan (yang selama ini adalah kota mati karena berada di ‘pojokan’) terhadap dunia Luar. Tuh kan, kalo berhasil Pacitan jadi makin Eksis nahh. Dan dengan segala potensi yang dipunya, PACITAN akan di kenal oleh DUNIA… huahaahaaaa… 


jalan yg masih mentah. viewnya sih ok, tapi kalo bawa motor dg jalan msh kaya gini??angkat tgn deh
4 mesin penggaruk tanahnya (namanya apa sih?) yg lagi bikin jalan sambil nyambung jembatan. ni kami lewat jalan setapak yg ada diatasnya.. bakal ok nich jadinya entar


yah, pokoknya semoga lahan-lahan yang masih jadi sengketa, lekas kelar. kontraktornya & orang2 yg berperan disono yang bikin jalan juga ngerjain jalannya dengan bener, tepat waktu, dan gak pake acara makan uang negara deh. malu  deh sama kecebong (urusannya apa ya?). yang penting JLS Pacitan lekas jadi, transportasi dan akses masyarakat makin mudah, yang kemudian diharapkan akan membawa kemajuan buat semua (MERDEKA!!!) <--apa2an coba="" span="">


at ds Klesem kec Kebonagung
dan begitulah susah payah nya menyusuri jalan lintas selatan pacitan yang ternyata masih sekian puluh km belum jadi saama sekali. tapi meski sedikit kecewa, cukup puas lah bisa sedikit melihat kenyataan lapangan dari pekerjaan pemerintah kita. agak skeptis, tapi harus optimis!!! mari kita lanjutkan perjalanan, pantai? dimana kamu pantai??kamu yang kucari daritadii.... (...to be continued)

"Pacobaning Urip, Seneng Susah Tak Lakoni"
-qoute of d'day-

Pacitan Timur, 28 Oktober 2012
(jangan lupa icipin Soto Keboagung di depan kantor Kelurahan Kebonagung^^)




 

Sabtu, 05 Januari 2013

Henry Miller,

" One's destination is never a place, but new way of seeing things " Henry Miller