Selasa, 19 Agustus 2008

b'Filosofi

B’filosofi di situs ratu boko
Kamis 7 agustus 2008 ketika hati seorang itu hancur n mencoba untuk mencari angin untuk membuang remukan remukan hatinya yg t’cecer. Yang kemudian entah dari arah mana angin membisikkan untuk melangkah kesuatu tempat dan di situlah angin baru menyambut,menyentuh,mencoba menyusun kembali pecahan-pecahan menjadi hati yang baru.
Situs ratu boko, 09.30- sepi, hanya terlihat susunan batuan yg disisipi banyak lumut hijau. Seorang penjaga tiket itu menyambut,menyapa-selamat pagi-wujud penghormatan pada pengunjung pertama dan mungkin satu2nya di siang itu. Kemudian b’lanjut dg tumpukan2an anak tangga yang membawanya ke atas ketempat yang pasti menjanjikan suatu pemandangan baru. Meski ter’engah, angin selalu menyejukkan, menanda bahwa akan selalu ada yang memberi kebahagiaan baru.
Gerbang utama ratu boko awal dari rangkaian situs ini tersusun sangat rapi, menggambarkan kejelian tiap orang yang b’peran dalam menyusunnya kembali setelah b’ratus tahun tenggelam di bumi dan kembali menampakkan keindahannya.
Dibelakang kirinya, Nampak candi pembakaran yang masih dalam proses restorasi. Dan di sini sisi kehidupan lain terceritakan. Sekitar 6 orang di sana, 2orang di atas candi beradu keras dg batu dan beberapa lain diantaranya sibuk becerita ria, karena tetap akan selalu ada bahan pembicaraan yang bisa diceritaan tiap orang tiap harinya.
B’awal dg menyapa, b’kenalan, memohon ijin untuk b’tanya, dan cerita mengalir selanjutnya.bahwa situs ratu boko bukanlah merupakan suatu candi(tak seperti dugaan beberapa orang awam), tapi merupakan suatu kraton (b’asal dari kata kadatuan-istana raja) dari seorang ratu boko (boko b’arti bangau). Hingga sekarang, belum diketahui sejarah sesungguhnya dari kraton Ratu Boko ini, dan hingga kini masih dianggap suatu dongeng atau cerita rakyat – karena belum ditemukannya satu prasasti pun yang menyatakan keberadaan pembangunan keraton ratu Boko. Pun juga tak diketahui apakah ratu Boko itu ada atau hanya suatu penamaan tempat saja karena di daerah tersebut murupakan perbukitan yang banyak dihuni Bangau (Boko). Situs ini memiliki beberapa bagian –di awali dg gerbang utama sebagai pintu masuk. Candi pembakaran –yang konon merupakan tempat pembakaran para raja atau orang2 kerajaan. Dibelakang candi pembakaran terdapat Amerta Mantana (Air yg penuh Mantra) – merupakan sumur yang konon airnya ini telah diberi mantra sehingga memiliki kekuatan magis. Beberapa orang masih percaya akan kekuatan air ini dan menjadikannya sbg air suci atau “tombo”.air ini juga masih dimanfaatkan untuk acara prosesi ritual seperti pengambilan air suci untuk prosesi Tawur Agung umat Hindu. Di sisi lain, terdapat alun-alun. Batur Paseban,Pendopo Kraton, Keputren-tempat peristirahatan putri raja plus kolam pemandian; dan dua Gua (gua putri dan Gua Lanang) yang hingga kini masih digunakan untuk bersemedi oleh beberapa orang untuk berdoa, memohon kekuatan, ataupu tujuan lainnya.
Bukan hanya sejarah. Tapi kehidupan yang terbangun disana. Peninggalan nenek moyang mereka, menurut seorang adalah bagian yang memberikan mereka hidup sekarang. Kecintaannya yang terus tumbuh membuat situs itu kian berdiri kokoh diatas kebanggaan bersama. Baginya, dengan mencintai hal ini, hidup mereka tak sia. Karena tanpa kecintaannya, sangat sulit untuk membangun kembali suatu bangunan yang sudah beratus tahun lamanya menghilang dan hancur.dan kini meski belum sepenuhnya, mereka berhasil mengembalikannya, seperti benar2 apa adanya tanpa rekayasa.
Dan bagi seorang, semua adalah bagian dari anugerah dan karunia-Nya. Keindahan alam sekitar, angin yang selalu meniupkan kesejukan, orang-orang kuat yang memiliki banyak bagian kebahagiaan meski keterbatasan hidup menghimpit, dan kesempatan waktu yang telah diberikan-Nya untuk seorang hari ini. Kerena hari ini seorang mengenal kembali rasa syukur itu. Hidup bukanlah untuk dikeluhkan, tapi untuk disyukuri. Semakin besar kecintaan itu,menimbukan kekuatan baru bagi hidup, bukan hanya untuk seorang, tapi bagi semua orang yang merasakannya.
11agustus2008 20.30

Tidak ada komentar: