Jumat, 09 Mei 2008

Aduh…Kena Usus Buntu ni!!!!

Aduh…Kena Usus Buntu ni!!!!
Bener gak sie, klo q pake istilah ini?! Ya, jelas salah donk!!!! Usus buntu ato dlm bahasa kerennya appendix vermivormis,merupakan bagian dari organ pencernaan yg pasti dimiliki tiap org. truz, klo orang bilang lg sakit usus buntu, mungkin lebih tepatnya radang usus buntu kali ya… (ato istilah laennya Appendicitis)
Bagaimana appendicitis bisa terjadi ?
Appendicitis didefinisikan sebagai obstruksi –penyumbatan- intraluminal appendix vermiformis yg menimbulkan efek peradangan
Disebabkan oleh banyak hal namun paling banyak disebabkan oleh penyumbatan fecalith (calon feses), selain itu bisa pula disebabkan oleh hyperplasia lymphoid sekunder,tumor, atau karena infeksi bakteri yg menimbulkan peradangan
Apa gejalanya ?
Gejala utama yg sering menjadi perhatiaan adalah abdominal pain (nyeri perut) yg acute (tiba-tiba n mendadak) yang pada awalnya akan muncul disekitar umbilicus (udel ato pusar), kemudian akan menjalar ke bagian perut bawah kanan (area lokasi appendix vermiformis). Kemudian, nyeri dapat makin memburuk, disertai mual dan muntah, demam (fever) derajat sedang (tidak lebih dr 38 0C),dan hilangnya nafsu makan (anorexia).
Bagaimana cara mengetahui apakah ini appendicitis atau bukan?!
Hal yang paling mudah u/ mendeteksi adalah dg menekukkan lutut dan menempelkannya pada perut (jika terasa nyeri sangat pada bagian perut kanan bawah (positif), dimungkinkan merupakan appendicitis). Ato bisa juga dg test Psoas Sign, dg berbaring, tangan seorang teman menekan lutut anda dg kuat, dan anda berusaha u/ melawannya, jika saat melawan tahanan perut kanan bawah terasa sakit (positif), dapat dicurigai adanya appendicitis. Test tersebut dapat dilakukan u/ mencurigai adanya appendicitis, namun tidak spesifik u/ appendicitis saja, selain itu,hasil negative belum tentu menandakan anda tidak appendicitis.
Pengobatan apa yg harus dijalanin saat diketahui adanya appendicitis?
Yang pasti, treatment utama dari appendicitis adalah operasi pengangkatan appendix (appendectomy). Untuk pengobatan tambahannya, biasanya dokter memberikan antibiotic setelah operasi ( sebagai bentuk prevensi terjadi infeksi bakteri, atau u/ mengeradikasi bakteri penyebab appendicitis), dan obat-obat simptomatis yang diberikan pula setelah operasi,seperti NSAID (penghilang rasa nyeri) dan antiemetic (mencegah mual dan muntah)
Ada yang bilang, kalo terlalu banyak makan cabai (plus biji cabai), ato makan jambu biji, beresiko u/ terkena appendicitis, bener gak?!
Bisa dikatakan kurang tepat. Pada dasarnya penyebab utama terjadinya appendicitis adalah fecalith, dan hanya sebagian kecil saja yg disebabkan oleh benda asing (termasuk biji cabai, ato biji jambu). Selain itu, normalnya, appendix memiliki kemampuan u/ mengeluarkan benda asing yg masuk ke dalam saluran appendix.
Pola makan rendah serat sendiri memilki resiko yang lebih besar u/ terkena appendicitis. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut,;ketika makanan masuk ke dalam saluran pencernaan, ada gerakan peristaltic yg mendorong makanan u/ terus berjalan hingga mencapai rectum n anus u/ dikeluarkan. Serat sendiri, tidak dapat diolah oleh tubuh n dicerna sehingga pastinya akan dikeluarkan melalui feses, namun hal itu bukan berarti serat yang kita makan terbuang sia-sia. Serat memiliki kemampuan u/ menggumpalkan makanan2 yg tak tercerna, membentuk bolus-bolus yg berukuran besar,sehingga semakin besar ukuran bolus, dorongan makanan untuk keluar semakin kuat sehingga mudah dalam defekasi (buanga ir besar). Nah, ketika pola makan kita kurang serat, makanan2 yang tak tercerna semakin sulit u/ bergerak kedepan menuju menuju rectum hingga anus, hal ini berdampak makanan menjadi terhenti, ato bahkan, sebagian terpisah dan berbalik arah n salah-salah, bisa masuk ke dalam appendix menyebabkan appendicitis. Begitu…….
Ni, salah satu gambar appendix (usus buntu) yang udh diangkat

Tidak ada komentar: