Selasa, 07 Agustus 2012

My Pacitan’s Story : Pancer and TalengRia

My Pacitan’s Story : Pancer and TalengRia

(22 februari 2012 sore hari)

Tahun ini mungkin akan dianggap sebagai tahun pendewasaan. Entah benar atau tidak, paling tidak sa sedang mengusahakannya. Satu tahun masa internship di pacitan semoga berjalan dengan lancar dan membuat sa menjadi pribadi yang lebih dewasa karena ini masa pertama saya menjalani kehidupan orang dewasa (emang dulu kehidupan anak2 ya??ya, paling tidak sekarang sa su bukan berstatus mahasiswa lagi). Dan karena kebetulan Pacitan adalah kota yang cantik yang sayang untuk dilewatkan tanpa jalan-jalan (lagi), maka tak akan sa sia siakan waktu setahun ini untuk mencari tempat tempat indah di Kota dan kabupaten ini ( tentunya juga sembari pendewasaan diri lah yaw). Target saya simple aja, menginjakkan kaki di semua pantai Pacitan, goa2 dan tempat cantik lainnya. So, let Start we what I have done :
Dua Pantai yang paling mudah dijangkau dari kota pacitan adalah Pantai Pancer dan PAntai Taleng  Ria yang keduanya sudah ramai di kunjungi oleh banyak wisatawan dari dalam maupun luar. Sebenernya sa sendiri gak begitu excited untuk menceritakannya, karena mungkin pantai yang sudah terlalu lama terjamah menjadi kurang indah di pandang, terlebih lagi jika su pernah menginjakkan kaki ke pantai2 yang lebih indah, but dis ok, no problemos.
Pantai Teleng Ria sendiri hanya berjarak 2 km ke selatan dari kota Pacitan. Kalo diliad dari peta, kliatan banged tu pantai taleng Ria dengan teluknya yang begitu luas yang pada musim musim tertentu ombaknya yang bagus banyak digunakan para surfer untuk melatih kemampuan surfing mereka terutama buat d’beginner kali ya…. Unfortunately I have no picture for dis.
Pantai kedua adalah Pancer, satu garis pantai dengan Taleng Ria, hanya perlu menyusuri Taleng Ria kearah timur melewati hutan2 dan sawah dan pepohonan kelapa, hingga mencapai hilir sungai pertemuan antara Sungai Grindulu dan laut, itulah pantai Pancer. Pantai Pancer yang terkenal untuk pacaran karena tempatnya yang remang2 kalo malam (????), sepi enak buat dua duaan (???) apa si maksudnya? Ya seperti itulah anak muda jaman sekarang. Tapi bodo’ amat entah dia asik buat pacaran atau gak, sa sendiri suka menikmati suasana di sini. ADEM. Dan uniknya pantai ini disbanding pantai lain adalah kerana merupakan pertemuan antara sungai besar dan laut maka bisa diliat tu adanya Pusaran Pusaran air, agak serem si, tapi lucu^^


Narxix dan eksis (sa and sista 22 februari 2012 senja) 
 
Plang Pantai Pancer yang dibelakangnya adalah sungai Grindulu sendiri yang deras arusnya kerana masih musim hujan.
Satu kemajuan pacitan yang 2 tahun lalu belum saya temukan adalah keberadaan plang2 identitas pantai di setiap pantainya, seperti di pancer, teleng Ria, Tamperan, Srau, Watukarung dan Klayar tentunya^^. oh ya,karena pancer merupakan pertemuan antara sungai dan laut, di muara ini sering dijumpai bapak-bapak yg asik memancing. entah seberapa banyak yg dipancing dan apa yg dipancing,yg jelas bukan mancing kerusuhan dan mereka menikmatinya dalam kesunyian. perasaanku aja ato memang benar adanya,di sini banyak banged yg mancing tapi rasanya sunyiiiiiiiiiii banged,cuman ada suara ombak sayup2 dari kejauhan,suara angin yg berhembus mesra, dan suara jangkrik yg berbunyi,"krik...krik..krikk..." senyap...hingga maka lah kami lebih memilih mlipir dari sini daripada bikin keributan yg mungkin akan diprotes bapak2 dan si ikan yg konsentrasi melarikan diri dari jeratan pemancing^.<
22 februari 2012 senja)


So, begitulah cerita kami di awal kehidupan kami diPacitan, sembari masih meraba raba bagaimana kehidupan di sini kelak, sembari kami menikmati suasana alam yang tersedia di sini. let make better story

Februari 2012


Tidak ada komentar: