diperlakukan berdasarkan nilai itu ternyata gak enak...diperlakukan berdasarkan apa yang kita pakai, berdasarkan uang yang ada dikantong kita, berdasarkan kendaraan yang kita bawa itu gak enakk..
gini ceritanya,pagi tadi dee beli makan dipinggir jalan,awalnya si ibu tu ramah,lanjut setelah sa bilang "beli nasi 1000" si ibu muka e berubah,ambil nasinya sambil nggerutu, njur waktu mo ngasih ke sa,nasi bungkusnya setengah dilempar..miris. mirisnya lagi adalah saat yang datang berpakaian 'perlente' dan membeli banyak makanan,si penjual menjadi bersikap ramah...sedih,salahkah jika sa hanya membeli 1000rupiah sj?sa tau itu sedikit tapi porsi makan sa emang sejumlah itu saja,mubadzir juga klo beli lebih tp dibuang. sedih karena keramahan ada jika ada harga.maaf jika sa menjudge seperti ini,tapi inilah yg sa rasakan.gak salah juga sih sikap si ibu penjual,tapi ketidaknyamanan yg sa rasakan menjadi refleksi bagi diri sa, karena sa sendiri bekerja di bidang jasa (baca:dokter,red), ato bahasa kasarnya 'jual diri'. dan pelayanan yang baik adalah kunci dari keberhasilannya. kenyamanan dan kepuasan pasien menjadi tujuan utamanya karena sekali mereka merasa nyaman puas dan percaya,ketika mereka butuh, mereka akan kembali pada kita, dan inilah yang menjadi keuntungan bagi kita sendiri. balik lagi ke masalah awal,Keramahan, itulah yang sa perlukan.jika sa merasa tidak puas n nyaman karena diperlakukan tidak ramah, maka sebagai seorang dokter,bagaimanapun keadaannya tetap harus memberikan keramahannya kepada semua pasien tanpa memandang status sosial ekonomi pasien. dan tentunya disertai pelayanan kesehatan yg sesuai dan berkualitas... menilai orang bukan karena sampulnya, bukan karena nilai dan harganya, tapi menilai orang apa adanya dengan kelapangan hati untuk menerima orang apa adanya.... ^^
gini ceritanya,pagi tadi dee beli makan dipinggir jalan,awalnya si ibu tu ramah,lanjut setelah sa bilang "beli nasi 1000" si ibu muka e berubah,ambil nasinya sambil nggerutu, njur waktu mo ngasih ke sa,nasi bungkusnya setengah dilempar..miris. mirisnya lagi adalah saat yang datang berpakaian 'perlente' dan membeli banyak makanan,si penjual menjadi bersikap ramah...sedih,salahkah jika sa hanya membeli 1000rupiah sj?sa tau itu sedikit tapi porsi makan sa emang sejumlah itu saja,mubadzir juga klo beli lebih tp dibuang. sedih karena keramahan ada jika ada harga.maaf jika sa menjudge seperti ini,tapi inilah yg sa rasakan.gak salah juga sih sikap si ibu penjual,tapi ketidaknyamanan yg sa rasakan menjadi refleksi bagi diri sa, karena sa sendiri bekerja di bidang jasa (baca:dokter,red), ato bahasa kasarnya 'jual diri'. dan pelayanan yang baik adalah kunci dari keberhasilannya. kenyamanan dan kepuasan pasien menjadi tujuan utamanya karena sekali mereka merasa nyaman puas dan percaya,ketika mereka butuh, mereka akan kembali pada kita, dan inilah yang menjadi keuntungan bagi kita sendiri. balik lagi ke masalah awal,Keramahan, itulah yang sa perlukan.jika sa merasa tidak puas n nyaman karena diperlakukan tidak ramah, maka sebagai seorang dokter,bagaimanapun keadaannya tetap harus memberikan keramahannya kepada semua pasien tanpa memandang status sosial ekonomi pasien. dan tentunya disertai pelayanan kesehatan yg sesuai dan berkualitas... menilai orang bukan karena sampulnya, bukan karena nilai dan harganya, tapi menilai orang apa adanya dengan kelapangan hati untuk menerima orang apa adanya.... ^^
