Sabtu, 27 Desember 2014
Selasa, 16 September 2014
Ngasal Cuap : When U decide to Life Alone #randomthinking
Ngasal Cuap : When U decide to Life Alone #randomthinking
![]() |
hidup itu pilihan cuy |
List
to Do & Prepared when U decide to
Life Alone
Life Alone
1. Have enough money (richer better).
Its mean u have to have a good career, have good business, and good investment
Its mean u have to have a good career, have good business, and good investment
2. Be healthy.
Have a good nutrition, eat well, sleep well, get exercise routinely so u still can be health and be productive till 70 y.o
Have a good nutrition, eat well, sleep well, get exercise routinely so u still can be health and be productive till 70 y.o
3. Make more
relationship, more friends, more network, more
connection.
Accidental Story of Wamena (6) : List of Wamena 2014
Accidental Story of Wamena (6) : List of Wamena 2014
![]() |
merchandise from wamena |
Wamena itu :
· Wamena,
berasal dari bahasa Dani, Wam (babi) dan Ena(jinak / anak), yang berarti babi
jinak. Wamena merupakan ibukota dari Kabupaten Jayawijaya, salah satu kabupaten
yang terletak di Pegunungan Jayawijaya,Papua
· Wamena
merupakan kota yang terletak di ketinggian 1600mdpl dan memiliki suhu
udara rata-rata 14-18 derajat celcius. Jangan lupa bawa jacket.*brrr,dingin
· Lebih dikenal
dengan dengan Lembah Baliem, atau Baliem Valley, atau Grand Valley, yang
didiami oleh 3 suku asli, Suku Dani, suku Lani, dan suku Yali
Accidental Story of Wamena (5) : Sayurnangka eh Sayonara
Accidental Story of Wamena (5) : Sayurnangka eh Sayonara
![]() |
angkutannya wamena itu ya minimal strada ato ford ranger |
Day 4 : Monday, August 11st 2014 : Sayonara
Last day at Wamena, times for leaving. kakakRoy mengantarkan gw ke
bandara, setelah sebelumnya menemani gw belanja markisa dan ipere untuk
oleh-oleh keluarga sentani. “hati-hati…
salam buat keluarga sentani..”katanya singkat sambil melambaikan tangan. Gw
tersenyum. Ah, sungguh kakakRoy yang baik (thx for ur kindness). Di sebuah
bangku ruang tunggu gw menunggu setelah sebuah tiket checkin gw pegang dalam
genggaman. Ruang tunggu penerbangan yang sederhana. Gak ada checking point, gak
ada gate, hanya sebuah ruang yang dibatasi oleh tembok bata dan atap seng. Gak
ada LCD untuk pengumuman penerbangan, dan gak ada toilet bersih. Truly wamena.
Minggu, 14 September 2014
Accidental Story of Wamena (4): Getting Lost Again ?
Accidental Story of Wamena (4): Getting Lost Again ?
Day 3 : Sunday, August 10th 2014 – Telaga Biru Maima
Telaga Biru, Maima
Kalo kebanyakan orang Jawa yang mayoritas adalah
muslim menganggap hari jumat adalah hari pendek (karena kegiatan terpotong oleh
ibadah shalat jumat), di sini, yang mayoritas adalah masyarakat nasrani, hari
pendek itu ya hari minggu, karena aktivitas baru bisa dimulai setelah acara
ibadah selesai, sekitar pukul 12.00 siang. Kalo kata temen-temen tu hari Minggu
adalah Harinya Tuhan, jadi gak ada aktivitas di minggu pagi, selain ibadah. Di
minggu pagi di Wamena itu jalanan sepi, hanya satu dua kendaraan yang berlalu
lalang, dan toko-toko pun semuanya tutup, gak ada aktivitas perdagangan kecuali
di Bandara, Hotel, dan Rumah Sakit. This why, agenda untuk hari Minggu, hari
ketiga gw dipending hingga siang hari, setelah acara ibadah gereja selesai.
Accidental Story of Wamena (3): Culture and The Outsiders
Accidental Story of Wamena (3): Culture and The Outsiders
Day 2 : Augt 9th 2014 – Hitigima and back to FBLB
Hitigima
Friska
kembali mengajak gw gabung dengan acara jalannya. Kali ini, gw pasrah, mo
kemana aja, hayuk dah. “soriii.. I’m
late..”kata gw yang datang paling belakangan. friska dan teman2nya sudah
cukup lama menunggu. “it’s ok, kita juga
baru datang koq”kata friska sambil mengenalkan teman-temannya. Teman2 yang
juga baru friska kenal hari itu. Ceritanya kakYesa gak bisa antar friska jalan2
so, friska ‘dititipin’ ke temannya yang ada rencana jalan ke luar wamena,
tepatnya di hitigima. Dari sini lah gw dikenalin dengan kakGasco, kakSelastina,
kak Marthen dariBelanda (semoga gw gak
salah mengingat), dan kakSintike. Bersama mereka, kami baku bonceng, friska
dengan kak Sintike, kakMarthen dg
kakSelastina, Dan gw dg kkGas. Sekitar
30 menit perjalanan, kami tiba di Hitigima, 20km arah timur wamena. Secara
letak, posisi hitigima lebih tinggi disbanding kota wamena, sehingga udaranya
jauh lebih dingin disbanding wamena (bah, wamena saja udah dingin…). Pemandangan
sepanjang perjalanan menuju hitigima gak kalah cantik dengan perjalanan
wamena-wosilimo. Ah, gw rasa gak ada pemandangan yang jelek di kabupaten
jayawijaya ini. pemandangan yang didominasi padang savanna dengan latar
bebukitan menemani perjalanan kami. keluar dari wamena, kami melewati pasar
Wouma,kemudian menyeberang jembatan miring yang nyaris ambruk… kakGas said,”it’s maybe the worst bridge I ever see..” motor
kkGas mencoba berjalan diatas papan kayu yang sudah pecah di sana-sana, motor
dan mobil dari arah berlawanan pun harus baku ganti satu sama lainnya untuk
melintasi jembatan.”hold on…”kata
kkGas. Gw yang bonceng dibelakang cuman tahan nafas, jangan sampe ban motor ni
selip di papan. Agak khawatir sih, but maybe it’s cool!kalo dijawa, jembatan
kayak gini mungkin udah masuk tivi kareNa kemiringan jembatan yang terlampau
miring dan banyaknya motor dan mobil yang melintasi jembatan ini. jelas, resiko
untuk jembatan ini amblas dalam waktu dekat itu besar. padahal sudah ada
jembatan baru dan besar di sisi timur jembatan, tapi entah kenapa belum
dioprasionalkan dan dibuka. Di sisi lain pemadangan sungai baliem yang terlihat
di bawah jembatan nampak begitu menarik perhatian. Air sungai yang berwarna kecoklatan dan tak
memenuhi seluruh lebar sungai menyisakan tepian sungai yang dipenuhi batukerikil-kerikil,
yang Uniknya nih, dipakai oleh banyak orang untuk mencuci dan berjemur. Jadi
inget sungai di india (kayak di film2 india). Gw perhatiin pakaian2 nampak
direntang dijemur dihamparan kerikil, beberapa mama-mama sibuk mencuci pakaian,
beberapa lainnya hanya nampak duduk-duduk sambil baku menganyam rambut, dan
yang bikin gw kaget adalah beberapa nampak tengkurapan badan ditepian sungai.
Meeen, itu lagi berjemur???? Sungguh. Just so unique. Truly like in india.
Accidental Story of Wamena (2): Amaze on Anything
Accidental Story of Wamena (2): Amaze on Anything
Still on Day
1 : Augt 8th 2014 - FBLB – Goa Lokale – Mumi Jiwika – Bukit Batu –
Pasir Putih
Goa Lokale
Puas menikmati pertunjukan di festival, kami
memutuskan untuk meninggalkan area festival dan menuju tempat berikutnya. Goa
Lokale, yang hanya berjarak sekitar 200 m sebelah utara dari lokasi festival. Dari friska, gw
kenal kakYesa, seorang batak yang sudah 5 tahun berada di Wamena, yang
mengantarkan kami ke Goa ini. ah, ternyata kakYesa sudah sering kemari sehingga
kenal dengan masyarakat setempat dan kami dipermudah untuk bisa memasuki goa. Goa
Lokale yang kedalamannya belum diketahui ini dipercaya merupakan goa
terpanjang di Papua. Dari pintu masuk, kami berjalan sekitar 20 meter melewati
banyak pohon pinus untuk bisa sampai di pintu goa. Menurut cerita kakYesa, pernah
satu kali seorang warga asing melakukan penelitian untuk mengetahui kedalaman
goa ini, tapi sudah 4 hari perjalanan ujung si Goa belum juga ditemukan,
sehingga mereka beranggapan goa ini memilik kedalaman yang cukup panjang.
Langganan:
Postingan (Atom)