Neraca keseimbangan idealis vs realitas hidup seorang mahasiswa:
Seorang mahasiswa tahun pertama : idealis 100% (tingginya keyakinan akan kebenaran dan kejujuran),sangat menolak dan terus melawan kejahatan dan kebobrokan realitas( realitas 0%). Rajin demo menentang pemerintah yang katanya sering gak becus ngatur negaranya sendiri, suka korupsi, nyuri uang rakyat,blablabla.
Seorang mahasiswa tahun kedua : idealis 90% abstain: 10%. Ssempat berfikir bahwa agak sulit untuk mempertahankan suatu idealism kebenaran
Seorang mahasiswa tahun ketiga : selesai mengikuti KKN (kuliah kerja nyata)- maunya gini, tapi koq mereka gitu (gak sesuai dengan yang diyakini sebelumnya) mau melawan, koq sungkan, tapi hati nurani ngerasa gak nyaman.
Ipk pas2an, tuntutan buat cepetan lulus dg target ipk memuaskan semakin kencang. Coba coba lirik kanan lirik kiri, ‘kerjasama’ demi ‘kebaikan’ bersama. . Idealis 75% realitas 25% (semakin susah untuk melawan kebobrokan realitas)
Seorang mahasiswa tahun keempat: susahnya cari kerja. Coba sana coba sini gak ketrima, ketrima sini gak cocok, ketrima sono gak sreg. Bingung. Idealis 70% realitas 30%
Seorang lulusan sarjana pengacara (pengangguran banyak acara) : dah lama banget dan b’kali2 masukin lamaran gak tembus2, Kepepet dah cari yang agak gampangan tapi enak hidupnya kerja dikit dapet duit, pensiun dapet duit. Tes penerimaan pegawai pemerintah.antrean pengambilan formulir bejibun, dorong2an, gak ada yang mau kalah, rebutan, sikut2an-gak mikirin bahaya buat diri sendiri dan orang sekitar .untung dapet formulir, jadi tes deh dg susah payau.
Gak ketrima lantaran banyak saingan?! coba jalur orang dalem braninya bayar brapa?!?!?! ‘Gak papa koq’ katanya. Idealis 45% realitas 55%
Dah jadi pegawai ni : ‘lha koq gini?! Ah gak papa…. Tapi saya akan b’usaha sebaik mungkin. Jujur-disiplin-bertanggung jawab - ‘sebaik mungkin?!?!’ tahan berapa lama ya?!5taon?!6bulan?!ato 2 minggu?! Idealis 30% realitas 70%
Jadi pegawai 2 tahun punya istri plus 1 anak: wah, deadline laporannya kan masih lama, jadi santai2 dulu aja, ngrokok2 dulu, pan tetep dapet gaji.
Anak sekolah liburan, pengen libur ke luar kota , ortu juga kudu nemenin. Ya udah deh,karena ijin gak bisa akhirnya bolos de.. sehari doank koq, eh dua minggu denk (dasar!)
Anak butuh biaya lebih, istri tuntutannya buanyak banget. Maaf ya, laporan keuangannya ” ku ubah dikit”. Dikit aja koq, gak salah kan ….
Eh, krisis teruz ni!barang2 naek, harga sembako melangit tapi gaji tetep aja. Istri ngedumellll teruz tiap hari, ngadunya uang gak pernah cukup. Ya udh de, daripada stress dengerin istri ngomel,”pinjem” uang kantor dulu ya…
Idealis 0% realitas 100%… MO GIMANA LAGI!!!!! Tuntutan hidup bho….
Dan seterusnya-dan seterusnya….
Hingga seorang itu tumbuh dan menua, wajah tak setampan dahulu, rambut tak selebat dan sehitam dahulu-hanya tersisa puing2 kebohongan belaka dan uang pensiunan tentunya.
Duduk-duduk dg lemas di depan tv melihat aksi demo mahasiswa yg b’akhir ricuh menentang kenaikan BBM dan kasus seorang anggota DPR yang diduga terkait kasus korupsi
Si tua (yg dulunya masiswa juga pastinya) itu bergeming,”we, jan, mahasiswa jaman saiki, iso mung demo tok! Ra mudeng teori wae sok-sok ngomong kebenaran-kebenaran, keadilan, keadilan soko hongkong pho?! Dari pada demo2an ngono gak jelas – mending sinau sing tenanan neng kampus dadio wonk pinter ben isoh mbangun ki negoro…ckckck… kowe jo ngono yo Le, sinau sink tenanan nenk kampus, wes direwangi bapak kerjo susah2(ngomong ma anaknya yg dikiranya ikut nonton tv)”, truz nengok ke belakang nyari anaknya yang udah menginjak usia kuliah,”loh, nenk endi kowe Le?!”, truz berbalik kembali liat tv , “Lha koq kowe ono neng kono Le?!?” sambil menunjuk arah tv…
DAH PIKUN THO PAK?!
WAH, BUAH EMANK JATUH GAK JAUH DARI POHONYA.. HEHEHE…
Sekarang, akankah semakin tua itu neraca akan semakin berat pada realitas… ah itu tergantung siapa kita… hanya saja semoga qta tak seperti dirinya, hanya bisa menerima keadaan.Dan semoga keimanan yang kuat inilah yang akan menjaga kita untuk tetap terus berada pada jalan kebenaran.amien.
11agustus2008 22.03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar