Selasa, 21 Januari 2014

Cerita PTT : Paman Theis



Cerita PTT : Paman Theis
Umurnya Stevanus Theis namanya. Umurnya 40 tahunan akhir (maybe) asli papua. Duda beranak 7. Ups, ralat, duda beranak dua. Kedua istrinya meninggal beberapa waktu yang lalu dan kedua meninggal karena sakit. Dua anak kandungnya berusia 3 tahun dan 2 tahun. Sisanya lima bocah adalah anak angkat yang dipelihara dan dididiknya. Orang menjulukinya “ sang juru selamat” karena lahir di tanggal 25 desember dan dia sering menjadi “juru selamat” dikala dibutuhkan. Di saat puskesmas tak ada petugas, dia yang tinggal di komplek puskesmas selalu siap sedia. Memberikan pengobatan, melakukan tindakan jahit menjahit luka, perawatan pasien rawat inap maupun pemeriksaan laboratorium semua bisa dilakukannya.orang menjuluki dia juru selamat karena dalam kondisinya yang terbatas secara financial itupun dia mampu merawat 5 orang anak angkat disamping kedua anak kandungnya.bukan hal mudah untuk merawat 7 bocah seorang diri tanpa didampingi istri. 




Paman Theis adalah seorang pendiam. Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya. Dengan anak-anaknya pun tak terlalu banyak bicara. Tapi ketika salah seorang saja berbuat nakal, atau bandel, dia bisa marah luar biasa, bahkan tangan pun bisa ikut bicara. Tapi ketika anaknya menangis, dia bisa dengan lembutnya menenangkan si bocah, layaknya seorang ayah menyayangi putranya. Begitu pula di puskesmas tempat kami bekerja, dia selalu bekerja sesuai dengan porsinya, tak banyak mengeluh, tak banyak bicara. Jika kugoda pun dia hanya tersenyum simpul. Terkadang tertawa itupun tak terbahak.


Dia pun seorang penyendiri yang tak terlalu suka keramaian. Saat petugas puskesmas sedang banyak, dia bisa tiba-tiba menghilang. Tapi keberadaannya bisa ditebak, jika bukan di kebun, atau pergi ke hutan, berarti beliau sedang pergi ke bendungan dekat puskesmas. Yaps, hobinya adalah berkebun, berburu, dan memancing. Satu moment yang gw inget adalah waktu kami pergi ke kwarja bersama, melakukan pelayanan di kampung pedalaman. Mobil tak bisa tembus sehingga kami rombongan bersama bama berangkat dengan sepeda motor yang ada. Paman membawa bama melaju sendiri di depan. Beberapa kali jatuh bangun sendiri, rem motor di tengah jalan rusak karena nyaris menabrak kasuari liar yang menyeberang tapi dia tetep asik menikmatinya. Saat dijalan berpapasan dengan rusa segera dihentikannya dia pu motor dan langsung dikejarnya itu rusa, mental berburunya langsung keluar. Sayang rusa belum menjadi keberuntungannya di siang itu. Di tengah jalan tiba-tiba langkah kami terhenti lagi. Paman theis melihat seekor soa-soa berjalan lambat di tengah jalan. Paman semakin melajukan motornya ditengah tengah jalan lumpur. Mendengar suara motor soa-soa mempercepat langkahnya yang lambat, masuk ke dalam hutan. Motor paman terhenti dan paman mengikuti soa soa ke dalam hutan, sebentar terjadi kejar mengejar, paman kemudian jalan melambat, diam, dan diam, dan hap! Paman menjatuhkan badan di atas soa-soa, langsung dipegangnya dia pu ekor,lalu dipukul-pukulnya kepala soa-soa di batang pohon yang besar hingga si soa-soa mati. Paman tersenyum puas. Sedangkan kami yang sedari tadi tegang melihat aksinya cuman melongo bengong. Berasa kaya di “jejak petualang” atau “petualangan si gundul”, aksinya paman yang ganas, karena salah sedikit malah bisa mencederai paman sendiri karena as u know, giginya soa-soa tu sama tajamnya dengan gigi buaya. Jiiiiz… kami bertepuk tangan waktu paman berhasil melumpuhkan soa-soa…ah, paman theis, sang pemburu sejati…
Begitulah paman theis, seorang yang kukenal di Taja ini, tertutup, tapi ramah dan penuh kehangatan.
Kamis, 1 agustus 2013 08.52 wit, di bus perjalanan Taja-Sentani (giodairy)
Dan ketika suatu hari banyak orang puskesmas turun kota, paman theis bertanya,”orang2 pada kemana kah?”, suster Tina jawab,”turun kota paman.. katanya karena gak ada air”. (memang betul kami trada air karena hujan su tra turun lebih dari 4 hari. Lalu paman angkat bicara,” ah.. alasan saja… Tuhan itu Maha Adil..”, dan benar adanya, tiba2 siang itu langit Taja dirundung awan gelap dan lalu hujan turun dengan derasnya… benar kata paman Theis,Tuhan Itu Maha Adil^^ (senin,26 agustus 2013, 02.36pm)

Tidak ada komentar: