Minggu, 14 September 2014

jalan-jalan : Pantai Hamadi



Jalan- Jalan : Pantai Hamadi 



 “kamu sgalanya, tak terpisah oleh waktu. Biarkan bumi menolak kutetap cinta kamu..
Judika – mama papa larang

Lagu –lagu Judika meramaikan perjalanan kami sabtu siang itu menuju pantai Hamadi. Piknik Keluarga menjadi tema perjalanan gw kali ini. “yuk.. ke pantai. rame-rame, sekeluarga. Mumpung libur semua” Pinta gw yang pada akhirnya berlanjut dengan 4 mobil yang dipenuhi oleh keluarga besar tante ipar gw. di mobil kakak sepupu gw, ada gw, adek gw, kakak sepupu gw, anaknya, om gw beserta tante dan dua anaknya.
Pantai Hamadi, yang terletak di distrik Hamadi, Kota Jayapura, merupakan salah satu objek wisata pantai favorit yang ramai dikunjungi saat musim liburan. Selain pantainya yang panjang, bersih, berpasir putih, dan mudah di akses, pantai ini sudah dikelola dengan cukup baik oleh masyarakat setempat sehingga nyaman untuk dikunjungi. Para-para / bale-bale atau apapun itu namanya berdiri rapi di sepanjang pesisir pantai. toilet / kamar mandi baik permanen maupun yang hanya berdindingkan anyaman bamboo pun sudah tersedia banyak di dekat para-para. Di pintu masuk, beberapa penduduk lokal akan menarik tariff masuk sebesar 20.000 permobil atau 10.000 permobil tanpa melihat jumlah penumpang sebagai pengunjung. Sedangkan untuk bale-balenya satu bale-bale akan dipungut biaya sekitar 50.000 – 100.000. yah, cukup murah lah untuk acara piknik keluarga.

Angin berhembus kencang siang itu di pantai hamadi. Meski panas terik mendera, pantai begitu ramai oleh pengunjung. Hari sabtu, 2  agustus 2014, menjadi hari terakhir sebelum pekan libur lebaran berakhir, sehingga wajar jumlah pengunjung melonjak naik beberapa hari terakhir, seperti yang diungkapkan oleh seorang ibu-ibu yang berjualan ban dan pelampung di pantai tersebut. Seorang ibu Jawa, yang sudah hampir 20 tahun tinggal di Papua untuk sekedar mencari ‘sesuap nasi’, bercerita, hidup di papua itu ‘enak untuk cari uang’. Meski ‘hanya’ berjualan nasi bungkus dan jajanan pasar setiap paginya,  jualan mainan anak-anak di siang harinya dan jualan pelampung di pantai hamadi setiap akhir pekan atau masa liburan, dirinya bisa menghidupi keluarga dan bisa menabung sejumlah uang yang jauh lebih cukup disbanding di Jawa. Selama sepekan lebaran ini saja, dari jualan pelampung,dirinya bisa mendapat Rp.500.000 – Rp.1000.000 perhari. Baah, lumayan Jo…
bude-bude penjual pelampung. 

Kami memilih salah satu bale-bale sebagai tempat kami berkumpul.  Meski gw lebih menyukai menikmati berada di pantai yang sepi dan tak berpengunjung, ternyata ada kesenangan tersendiri berada di pantai yang ramai bersama keluarga. Piknik keluarga yang identik dengan tikar dan rantang terasa sekali di sini. ok, bagian tikarnya sih gak ada, tapi rantangan itu lho, baru kali ini piknik bawa banyak rantangan, dan menu-menu makanan yang dibawa tante-tante yang asli manado ini, mantab betul. Dari ikan bumbu manado, ayam bumbu bali, es buah, tumis bunga pepaya, betatas rebus, donat, gorengan, berbagai macam minuman soda, dan banyak macam lagi. semuanya benar-benar well prepared. truly family picnic, ibu-ibu yang menyiapkan makanan, bapak-bapak yang nemenin anak2 renang, dan anak2 yang asik bermain air dan kesana kemari berlarian. Sukaaa….
Ah, such a nice nice day spending time with family at Hamadi Beach

Tidak ada komentar: