Catatan Perjalanan Rinjani : Plawangan Sembalun (2700mdpl)
“just think the way is easy… don’t
think it hard, if u think hard, It will be really hard” porter, 6
april 2013
di chapter ini gw bingung mo cerita apa..
berada di suatu camp bersama kawan dan berbagi
banyak cerita. Gw gak mungkin bisa lupa bagian dimana gw ama ade ketemu sama
seorang bule kewarganegaraan Australia yang begitu excitednya cerita perjalanan
dia ke rinjani, pertama kali naek gunung, and as her honeymoon moment with his
husband (damn, kedua kalinya nemu orang honeymoon naek gunung).
Meanwhile in one side of Sembalun hill, seorang
porter nampak sibuk berbicara di telepon genggamnya ditemani oleh seorang bule
wanita.kami mendekat,
Ade,”hei…hello…
“ kata ade menyapa…
Bule,”hei…hello“
menjawab dengan sangat antusias.
Ade,”where
are u come from?” Tanya Ade, yang dijawab sama si bule kalo die dari
Australia.. dan obrolanpun berlanjut panjang. Si bule keliatannya sangat
welcome untuk diajak ngobrol.
Bule,”I’m
from Australia, I’m here with my husband, we just have getting married for
several days ago…, and it’s our honeymoon..” ceritanya. Gw ama ade
pandang2an, teruz ketawa,”wooow.. it’s cool”
sekali naik udah ketemu dua couple yang honeymoonan.
Kataku,”wow…
it’s cool to have honeymoon in mountain..do u like trekking a mountain in
Australia..??” tanyaku
Jawab dia,”
oh.. no, no… it’s my first time trekking a mountain.. and it’s so… wleeekk” kata
dia sambil mengarahkan tangannya ke leher dengan lidah menjulur mata membelak,
mengekspresikan kalo naek gunung tu capek banget, serasa kayak mo mati…
“so… do you also like trekking mountain ??”Tanya si bule balik.
“me.. yes,
but she, it’s also her first trekking..” kata ade nerangin… hehe, gw
pertama kali bok jugaan naek gunung
“but I think u’re so cool… far far
away from Australia just for attack Rinjani Summit..Woow…”kata gw
Porter yang tadinya sibuk dengan telepon genggamnya
ikut bergabung dengan kami. Kutawarkan jahe hangat yang ada digenggaman tangan.
Sore2 dingin emang paling enak menyeruput yang hangat2.
“wa… bisa telpun… dapet sinyal ya
pak..” tanyaku basabasi.
“iya ni mbak… ada urusan…untung
dapet sinyal…” jawab si bapak
santai.
“are u planning to reach a top dis morning?”Tanya
si Ade balik nanya ke bule.
“ oh.. sure… we will leave at 01.30
pm, right??” jawab si bule sambil
memastikan pada porternya…
“yes… we will leave at
01.30…setengah dua berangkat mbak…” kata bapak porter
“so, it’s not hard right?? (Tanya bule sama si porter)Coz in last track (pos 3- plawangan sembalun) I lost my breath, heeh..
heeehh heehh…… I think I’ll die…haha…” kata dia lagi dengan muka yang
sangat ekspresif, mata membelak sekali lagi dengan ekspresi orang yang kehabisan
nafas.gw sama ade ketawa, lucu aja tu muka bule, kayaknya emang ngos ngosan
berat die nglewatin 7 bukit penyesalan (7 regret hill).
“no… the next track is sandy and
have 3 part, part one,is upward (menanjak), second part is flat, and the last
part is upward again…” terang
si bapak sambil menerangkan dengan telapak tangannya yg dimiring miringkan
menggambarkan kemiringan medan yang akan dilalui di puncak.kami bertiga
mengangguk angguk, sambil memperhatikan trek Puncak yang nampak dari kejauhan…
“ok.. Wish I could… coz I think it
will so hard…”kata si bule.
“no… no, don’t think hard, Just think it’s easy,
and it’ll be so easy…”kata porter sambil nunjuk2 ke kepala. Kata berat itu
cuman ada dipikiran, kalo kamu berpikir berat maka akan terasa berat. Kata pak
porter sambil menunjuk nunjuk kepala bahwa pikiran yang memang menentukan
langkah kita. Kami semua manggut manggut.
“ yeahh… it’s easy… look the rim,
it’s so close and not too hard I guess.. I think I can…” kataku mencoba untuk membuatnya mudah. Meski gw
ngerti si kalo gak bakal mudah. We are what we think.
“ok… it’s easy…, but If it’s hard, I
will strangle ur neck…, khek.. khekk…” kata si bule sambil meragakan pura pura mencekek si porter.” Coz before, u say the track is easy but
in reality, waakk..waakk… I will die.., you know…” kata dia marah-marah
tapi juga sambil ketawa lepas. Gw ngakak liat ekpresinya.
“you know…. (kata dia bercerita pada kami), in last track to reach dis place,I walk so slowww, slowww, slowww,
too slow, and he just walk ha, ha, ha, with cigarette in his hand… like so
easy..” kata si bule protes karena porternya yang enak banget jalan gak
capek, bahkan masih bisa ngerokok.. ahahay…tapi gw tetep salut banget sama ni
bule, ngomel2nya Ok tapi Semangat juga Ok.. dan itu yang biking w jadi Semangat
bt Summit Attack…. Dia jauh2 dari Australia honeymoon ke Rinjani buat naklukin
puncak Dewi Anjani aja bisa, masak gw gak bisa….
Smangat!
Matahari udah tenggelam dan langit Plawangan
Sembalun menjadi semakin temaram. Mbak bule dan pak porter berpamitan kembali
ke tendanya..
“ok.. nice to meet u guys.. Good
Luck for dis Morning..” kata
dia bersemangat
Gw ma ade tersenyum,”ya… nice to meet u too… Good Luck For Summit Attack”
Gw Liad Puncak Rinjani sekali lagi,”gw bakal sampe kesitu..” kata gw dalam
hati^^
“ somehow, I Found my Passion in my Travelmate
and in Another People Spirit.. and Her Spirit make me realize that Life is so
Fun”
–dee, april 2013-
several view of plawangan sembalun :
camp site pelawangan |
monkey in our team |
camp
kami sendiri terletak di dekat tepian jurang yang langsung mengadap ke segara
anak. bonus viewnya,banyak monyet2 berjejeran sibuk mengamati kami.
pertanyaannya, kami yang mengamati atau mereka yang mengamati? saling paling
ya. Dan nampaknya kawan-kawan menikmati berinteraksi dengan kawanan monyet2 ni
(yah, maklum , kawan lama. Lama tak jumpa, ketemu ya langsung akrab2 gitu deh).
Haha. Cuman tetep harus waspada, karena monyet di sini anarkis, suka nyuri
makanan dan gak tanggung tanggung pake ngerusak. So just keep watch out ^^
sumber mata air di pelawangan sembalun. Hanya berjarak 10 menit,
500meter… gak jauh, cuman medannya aja berpasir naek turun… sampe di TKP, brrr,
segeer! Sensasinya menegak air dari sumber mata air sekaligus bisa sambil wudhu
tu, subhanallah…
1 komentar:
ok makasih
Posting Komentar