Pukul 13.00 siang kami kembali ke perkampungan.
Istirahat sebentar, makan siang, dan lanjut menyeberang ke pulau Kiluan
seberang. Cuman 10 menit menggunakan perahu motor bermuatan 6 orang.. tujuan
utama, Snorkeling!!! Udah gw siapin snorkeling gear gw dari Jakarta, gak sabar
buat nyebur dan snorkeling2. Meski gw gak bisa renang, gw pede aja snorkeling
sendirian, pake safety vest juga. Dari pulau tersebut, kami perlu berenang
sedikit ke tengah laut untuk bisa menikmati pemandangan bawah laut. Cuaca dan
ombak sore itu cukup tenang sehingga snorkeling pun menjadi saat yang
menyenangkan. Sayang, udah banyak terumbu karang yang mati dan rusak. Gw agak
skeptic aja besok2 bakal jadi kayak mana, ah, tapi semoga terumbu karangnya
bisa membaik. Terumbu karang nya sih memang banyak yang udah rusak, but it
doesn’t mean not interesting, tetep aja, view bawah lautnya masih bisa
dinikmati, masih banyak ikan ikan laut yang warna warni nyegerin mata, termasuk
nemo, dan ada pattrick biru yang gede bangeet
(menurut gw ini yang paling menarik), dan ikan laut lainnya (sumpah gw
gak ngerti nama2nya, enakan snorkeling sama anak kelautan kali ya, biar isa
sambil diterangin ini karang apa ini ikan apa).
Lepas puas-puas snorklingan, maen pasir di pantai,dan nglamun, kitong ngejar sunset di sisi lain pulau. Gak jauh jalan kakinya, dengan view yang berbeda. “Matahari jingga menerangi senja kala itu, sunyi, sendiri, aku merindukanmu…” . jiaaah, malah nggalau.
Eksploring yang menyenangkan sore itu di pulau
kiluan. Saat matahari telah tenggelam, kami kembali ke perkampungan, makan
malam hingga bakar ikan di atas api unggun. (bagian ini gw gak ikut, keburu
tepar duluan).
Keesokaan harinya, pagi-pagi buta kami
dibangunkan oleh suara ardha yang mengingatkan kami untuk lekas sarapan dan
menyegerakan berkemas. Tujuan utama ke Kiluan : Liat Lumba-Lumba!!! Pukul 06.00 kami terbangun, sarapan dengan roti
tawar, susu, dan mie pop mie. Pukul 7 pagi kami udah siap di atas kapal untuk
melaju. Berbeda dengan hari sebelumnya yang sekapal ber6-7 orang, kali ini tiap
kapal hanya diisi oleh 3 orang, agar beban kapal tak terlalu berat karena kapal
akan melaju ke ke tengah lautan yang dalam. Kurang lebih 2 jam perjalanan
dengan kapal ke tengah lautan hingga kami tiba di lokasi yang ‘biasanya’ banyak
lumba-lumbanya. Kupikir lokasinya itu pastti, eh, ternyata harus nyari dulu
ya?? Ini nih yang bikin harap harap cemas, si bapak nelayan pengendali kapal
udah puter puter, kearah sono, kearah sini , melaju cepat, melaju lambat, tapi
gak ada juga lumba-lumbanya. Harap harap cemas, khawatir kalo gak bisa liat
lumba-lumba sama sekali. Gw seperahu ama Ucy ama Arip yang awalnya anteng diem
jadi mulai resah. Ikutan si bapak liat kanan kiri depan belakang. Kalo si bapak
liad lumba-lumba dari jauh, dia melaju cepat kea rah lumba-lumba, tapi kemudian
kami tak melihat apapun. Lumba nya ilang lagi.. hingga akhirnya dari kejauhan
gw bisa liat ada yang muncul dari permukaan. Aah, itu! Teriak gw. Yang laen
noleh, tapi gak liad. Sesekali gentian ucy yang teriak,”yaa.. itu lumba
lumbanya..” gw nengok, dan gak ada. Si lumba cepet banget muncul di permukaan
dan ilang lagi lama. Perahu perahu yang lain berpencar mencari lumba lumba
dengan feelingnya masing2. Gw bertiga terus waspada, berharap banget bisa liat
tu lumba lumba. Arip siaga dengan kamera di tangan. Gw iseng nanya ama si
bapak,” pak.. ada mantra mantra gitu gak buat manggil si lumba.. biar dateng
mendekat gitu..” tanyaku asal. Ucy ikutan,” iya… pake siulan2 giman gitu… buat
manggil si lumba..” si bapak tersenyum, kembali melihat ke arah lautan.
Kayaknya emang ada cara sendiri untuk menemukan si lumba-lumba. Dan gw
beruntung si bapak nelayan feelingnya bagus banget. setelah beberapa kali muter
muter, kami bisa menikmati si lumba lumba dari arah yang dekat makin dekat
dengan perahu kami. Awalnya yang cuman liat seekor, jadi 3-4 lumba beriringan
melompat di permukaan. Gedeeee, cantiiikk… subhanallah….. perahu kami melaju
lambat agar tak terlalu berisik. Dan makin sering kami melihat lumba-lumba yang
meloncat loncat dipermukaan. Meski tak sebanyak yang kami bayangkan, tapi udah
cukup puas bisa liat si lumba-lumba.
Kata gw,” koq gak atraksi di udara dulu baru masuk ke aer sih, gak kayak di
sirkus…” jiaaaahh, loe pikir. Yah, gw pikir si lumba udah mule sadar diri kalo
dia tu sekarang udah jadi artis getuuh, harusnya lebih atraktif dunk, dan sadar
kamera. Haha… Seru liat lumba-lumba loncat-loncat di laut bebas.
Sekitar 1 jam kami berputar menikmati atraksi (bukan atraksi sih) yah
intinya liat lumba-lumba berenang bermunculan di permukaan laut bebas.dan
segera kembali ke perkampungan. Puas, kami diem anteng, tenang menikmati angin
di lautan bebas… hahhh.. time to go home Pukul 11.00 siang kami sudah siap meninggalkan perkampungan kiluan. Melanjutkan perjalanan dengan mobil sewaan selama 5 jam menuju Bakauheni dengan jalur dan medan yang sama. Kami sempatkan pula foto bersama di pintu gerbang kiluan, dan mampir membawa oleh-oleh yang dibelanja di toko oleh-oleh Yen-yen di Lampung kota. Jangan lupa ya, bawa keripik pisang khas lampung… wajib ni.
Pukul 17.00 kami tiba di Bakauheni, langsung menyeberang sekitar 3 jam, dan tiba di Merak pukul 20.00. perjalanan yang melelahkan sekaligus menyenangkan. Di Merak kami berpamitan satu sama lain, dan berpisah dalam keadaan bahagia (dan capek tentunya). Thx guys for sharing dis moment
Story
of Kiluan Bay, March 23-24th 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar