Lombok Story : Taman Narmada – place when I learn bout history
"menghargai sejarah adalah bagian dari pembelajaran hidup. siapa kita di masa lalu adalah kita di masa depan kelak" dee,240213
left,uptodown :pura kelasa, telaga padmawangi, bale terang, tangga bale terang, pura kelasa |
Kamis, 4 April 2013
Tempat wisata terakhir yang kukunjungi sebelum
naek ke rinjani. dan kurasa, trip ini pass banget diambil sebelum naek ke
rinjani, karena ada bagian yang merupakan perlambangan dari rinjani (namanya Pura
Kelasa), jadi sebelum naek rinjani beneran, naek yang jadi replikanya dulu.
Karena Taman narmada merupakan suatu bagunan
bersejarah, bagi gw kalo mo masuk wajib itu bawa guide, biar jelas sejarah yang
ada di dalemnya. Tanyaku pada rendi,” Rend…
ada guidenya gak?’ “ada koq.. tapi
bayar lho tut..” jawab rendi. Kataku, ah, santé duit mah gak masalah, kalo masuk kayak gini gak pake guide malah
rugi, qta gak tau sejarahnya…”jawabku santai pada rendi. “hah… kalo aku sih ogah, males juga
ndengerinnya.. gak suka sejarah..”bantah rendi. Aku tersenyum,”wa.. padahal yang seru bagian sejarahnya
rend.. yuk, ntar kita denger sejarahnya. Lo dah pernah ke sini tapi belum tau
sejarah detailnya kan?” tanyaku pada rendi. Rendi,” dulu juga ada guidenya sih, cuman aku gak ndengerin, males..” jawab
rendi asal. Yahh, selera orang beda-beda sih, dan meski rendi malas2 acuh, tapi
teteeep dengan baik hatinya mo nemenin diriku maen ke Taman Narmada, sambil
moto2in tentunya. Iih, makasih banget ya rendi cintaa
… sini tante kecupppp :3cupcup
Taman Narmada sendiri merupakan taman yang
dibangun oleh Raja Anak Agung Gede Karangasem, seorang raja dari Kerajaan Bali
pada tahun 1727 (semoga tidak salah mengingat) sebagai replica dari Rinjani dan
digunakan sebagai tempat pemujaan dan peristirahatan raja di musim kemarau.
(beuh, jauh juga ya, dari Bali ke Lombok). Taman Narmada yang sudah menjadi
cagar budaya ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yang kuketahuo, Bale
Loji, Bale Terang, Telaga Padmawangi, Bale Petirtan, Telaga Agung, dan Pura
Kelasa. Narmada sendiri artinya Sumber mata air, dan memang benar adanya, di
Taman Narmada ini terdapat sumber mata air (yang katanya, meruoakan pertemuan
dari tiga sumber mata air) yang tidak pernah berhenti mengalir. Sumber mata air
yang berada di Bale Petirtan ini sering menjadi sumber air yang digunakan
sebagai air suci bagi umat hindu saat akan melakukan ritual, dan konoooonnn,
sumber mata air ini dipercaya bisa membuat seseorang awet muda (wooooh). Namun
mata air yang ada di bale petirtan ini gak bisa sembarangan diambil, harus
dilakukan ritual terlebih dahulu oleh seorang pemangku baru bisa diambil
airnya. (yaah, jadi gak bisa
nyicip. bisa sih, cuman perlu merogoh kocek sebesar 30.000 buat beli
sesajennya, truz uang rokok bt pemangkunya (secukupnya), sama nyewa kain dari
anak2 kecil sbg tanda klo qt mghormati tmpt suci)
Selain
bale pertirtan yang merupakan tempat sumber mata air. Terdapat pula Bale
Terang, artinya tempat yang terang, tempat yang dari posisi ini kita bisa
melihat seluruh bagian dari taman narmada, termasuk bisa liat telaga agung,
pura kelasa, dan bale petirtan dan karena posisinya yang tinggi dan tepat
berada di atas telaga padmawangi, raja bisa berisitrahat di sini sambil
mengamati selir-selir yang tengah mandi di telaga padmawangi (nglirik Yogya,
jadi inget taman sari…).lanjut di bagian lain, ada juga Telaga Agung yang
merupakan replika dari segara anak dan Pura Kelasa yang merupakan replika dari
Gunung Rinjani. mengutip dari tulisan yang ada di sana, “Pura Kelasa adalah salah
satu pura jagat tertua di Lombok. Pura kelasa sebagai replika gunung rinjani
yang secara kesatuan dengan Kolam Segara Anak (Telaga Ageng) melambangkan
Makroskosmos (alam Semesta). Pintu masuk ke halaman dalam pura melalui pintu
berbentuk paduraksa (gapura baratap), satu menghadap selatan dan yang satu lagi
menghadap ke barat dengan 2 arca penjaga pintu (dwara pala) yang diapit oleh
bangunan kembar bertiang 6 yg disebut Bale Gong” demikianlah keterangan yang
ada dipapan. Pada intinya, Pura ini masih menjadi tempat peribadatan umat Hindu
di waktu waktu tertentu, misal saat acara Kuningan dan Galungan, selebihnya
pura ditutup oleh umum, kecuali bagi mereka yang mau beribadah atau melakukan
ritual, bisa memasuki pura pun itu harus didampingi pemangku. Nice.
pak made yg menjelaskan scr detail ttg taman narmada |
Setelah
berputar putar mengelilingi narmada, ngobrol dan Tanya-tanya banyak hal pada
pak Made yang jadi guide kami, kami berpamitan,selebihnya kami memilih
jalan-jalan sendiri sembari sesekali beristirahat di tempat teduh mengamati
beberapa wisatawan yang lalu lalang.
pura kelasa yg nampak dari kejauhan, mrpkn replika dr Gn Rinjani |
narsis itu penting ^^" |
hari makin siang, dan kami berdua memutuskan untuk meninggalkan taman narmada. tapi langkah terhenti ketika melihat beberapa anak kecil dengan girangnya bermain air di sebuah kolam.. brrr.. kayaknya segar lho.. tapi koq pada gak takut item sih?? (*udah item kk... :p )
bonus view. anak2 kecil yg di panas terik gak peduli mandi di salah satu kolam, dan nampak girang ketika kamera asik mengambil tingkah mereka |
story of Taman Narmada, April 4th 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar