Diving Course with Nemo :”BELAJAR HAL BARU’
”masukilah pintu itu. Hidup anda tak akan pernah sama lagi”
Ceritanya, gw ama arin berencana mo ambil dive
course, wherever it is, as long as we could pay it, as long as we could access
the place, as long as we have time to spend. dan setelah banyak
pertimbangan, akhirnya kami memutuskan
untuk mengambil license di Nemo Diver di Pemuteran Bali. Satu pertanyaan yang selalu kami tanyakan
diawal,”apakah harus bisa renang??”.
Dari beberapa dive center yang kami tanya, mereka selalu mensyaratkan renang sebagai persyaratan utama. Persyaratan
yang paling sulit untuk dipenuhi (*meen, gw kan gak bisa (jago) renaaang).
Tapi, kerana maksaaa bgt pengen bisa nyelem, akhirnya cari dive center yang tidak
menjadikan ‘renang’ sebagai syarat utama. Kata sang master,”nti kita bisa belajar bareng lah, yang
penting berani dan mau belajar saja...”. statement yang paling menenangkan n
menyenangkan kami,”berani?? Beranilah... dan lebih tepatnya, berani NEKAT!!”.Hari itu 12 mei 2015 kami berangkat, dengan kereta api Sri Tanjung gw dari solo dan arin dari surabaya berkereta menuju Banyuwangi. Butuh waktu sekitar 13 jam lamanya untuk bisa sampai di Banyuwangi. Hm, bukan waktu yang singkat. Sekitar pukul 21.00 malam kami tiba di stasiun Banyuwangi baru dan langsung mengambil langkah kaki menuju pelabuhan Ketapang (yang hanya berjarak sekitar 500 m), membeli tiket kapal feri, dan menyeberang menuju pelabuhan Gilimanuk. Dari gilimanuk, kami dijemput oleh kawan dari Nemo Dive Center untuk diantar menuju penginapan kami Bagus Homestay di Pemuteran yang berjarak sekitar 30 km atau sekitar 30 menit perjalanan dari Gilimanuk.
menyebrang |
bagus homestay |
Day I :
License yang kami ambil adalah PADI Open Water Dive License. Sertifikasi
menyelam paling dasar dari penyelaman, dengan maksimal kedalaman penyelaman
adalah 18 m.
Di hari pertama, pelatihan dibagi menjadi dua sesi, ‘class session, and
pool session”. Di sesi kelas, kami belajar teori, mulai dari basic teori
penyelaman, pengenalan alat, dan
preparing alat secara mandiri, yang secara keseluruhan sudah ada di ‘open water
dive manual book’ dan di video yang kami pelajari pada malam harinya.
class session |
pool session = kolam renang depan kamar |
Day II :
Hari kedua adalah full open
water, penyelaman di perairan terbuka.
And lucky us, first place of our dive site is at menjangan island! Yeeiy
\\^^//. Companied with some diver and foreign tourist, we went to menjangan
island with a same boat.
dermaga penyebrangan menuju pulau Menjangan |
one of our buddy |
dan ternyata menyelam di
perairan terbuka itu menyenangkan. Di awal penyelaman pertama,kami melakukan
beberapa latihan mengulang praktek2 yang sudah dipelajari sebelumnya di
perairan terbatas (a.k.a at swimming pool), seperti melakukan ‘bubbling’,
‘brusting’, and ‘mask clearance’. Dan belajar tentang ‘ekualisasi’, bagian yang
paling menyakitkan dari sebuah penyelaman (*terutama bagi orang2 yang awalnya
sudah memiliki masalah disekitaran THT-telinga,hidung,tenggorokan). Tapi,
setelah melaluinya, menyelam itu adalah hal yang menyenangkan.
Di hari kedua, kami melakukan
dua kali penyelaman. Jika di penyelaman pertama (dive site : Post I) kami masih
banyak belajar teori, mempraktikan
skill2 yang dipelajari di kolam, dan masih banyak melakukan penyesuaian,
di penyelaman kedua (dive site : Sand Slope) kami lebih menikmati penyelaman
yang ada. Dan pemandangan bawah lautnya, luaarrr biasaaa. Cantiiikk..... jika
di Post I kami banyak menemukan terumbu karang yang sudah mati, meski masih
banyak ikan ikan kecil berwarna warni, di dive site kedua ‘sand slope’ kami
menemukan lebih banyak berwarna dan
jenis terumbu karang. Dan yang paling mengesankan adalah letak terumbu karang
yang menyerupai seperti lereng dengan dasar berpasir (sand slope : lereng
pasir). Saking terkesimanya dengan view yang ada, sering kali gw kehilangan
buddy gw. but, surely, it’s trully different beautiful place I ever see....
Hari penyelaman kedua kami pun
akhirnya berakhir di senja hari. Waktu menunjukkan pukul 16.30 ketika boat tiba di pelabuhan. Pengalaman baru yang menyenangkan.
^^
Day III :
”sea without wave is like a women
without lipstick”
our boat |
Hari ketiga. Our last day. Hari
terakhir, dengan dua kali penyelaman di pemuteran. Unfortunately, ombak siang
itu sedang tinggi. rencana awal untuk melakukan penyelaman dari pantai pun
akhirnya batal, dan terpaksa harus mencari boat untuk menuju dive site di
tengah lautan. Perjalanan menuju tengah laut pun terasa memabukkan lantaran
ombak yang ada. Hal yang membuat instruktur kami menyegerakan masuk ke dalam
air melihat muka kami yang sudah sangat ‘mabuk laut’. Sambil bercanda om Yono
bilang,”sea without wave is like a women without lipstick, so lets enjoy it!”
Penyelaman ketiga kami, kami
lakukan di dive site : Close Encounter. Jika di penyelaman pertama dan kedua
hanya sebatas sampai kedalaman 12 m. Di penyelaman ketiga ini, kami menyelam
hingga kedalaman 15 meter. Dan Close Encounter adalah dive site yang sangat
menarik. Hm, apa ya?? Masih belum bisa menggambarkan indahnya sebuah terumbu
karang. Hanya saja, dalam satu kesunyian, gw merasa mereka mempunyai suatu
magnet yang membuat kita akan terhipnotis dengan kecantikan yang mereka punya.
Entah dari bentuk varian terumbunya, warnanya, binatang laut yang ada, dan
hiruk pikuk yang timbul dari sebuah ketenangan (*nah lho, gimana maksudnya??).
menunggu boat u/ menuju dive site di pemuteran |
Dan pada akhirnya penyelaman
terakhir. Dive site : Bio wreck. Jika lokasi 3 penyelaman sebelumnya adalah
lokasi terumbu karang alamiah, maka lokasi penyelaman keempat ini merupakan
lokasi penumbuhan kembali terumbu karang. Namanya juga Bio wreck, beberapa
bangkai /rangka2 buatan diletakkan di dasar laut guna menumbuhkan terumbu
karang baru. Dan jika pertumbuhan karang butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk
tumbuh, disini pertumbuhan dipercepat dengan suatu aliran listrik hingga
jadilah tumbuh ekosistem kecil di lingkungan terumbu karang baru. Hanya sangat
disayangkan ombak tinggi siang itu membuat penyelaman dangkal yang hanya
sekitar 10 meter ini terganggu visibilitasnya. Bureeem. But that not a big
deal.. masih bisa liad dan puter-puter menikmati biota luat dan rangka rangka
yang beberapa masi memiliki terumbu terumbu kecil.
bio wreck dive site |
Setelah sekitar 50 menit menyelam,
kami naik ke permukaan.. fuuuuhhhh, menyenangkaaan!!! Matahari sore menyambut kami
dipermukaan. Meski ombak makin membesar dan kembali membuat ‘dizzy’...
Selesai melakukan penyelaman
terakhir, kami kembali ke basecamp Nemo Diver untuk melakukan postest. Ujian
akhir. Test untuk menguji apakah kami sudah benar-benar memahami dasar dari
penyelaman. Dengan waktu yang fleksibel,
kami mengerjakan sekitar 40 soal campuran antara pilihan ganda dan isian
tentang tekanan, cara memilih alat,
prinsip dasar penyelaman, dan menghitung hitung angka-angka dari tabel
recretional dive.
ada yang gak bener ni dari jawaban soalnya.. -__-" |
Dan yang paling ditunggu,
mengisi Log book untuk pertama kalinya dan menerima sertifikat sementara PADI.
Sertifikat PADI baru akan kami terima setelah kami mengirimkan PIC kami ke PADI
australia. Ah, semoga lekas jadi laah ^^.
sekitar pukul 16.00 sore, kami pun berkemas, bebersih sejenak, packing, dan balik lagi ke kantornya nemo dive. bersendagurau dengan buddy2 yang ada di kantor, dan kemudian beranjak pulang, dianterin balik lagi ke gilimanuk. tiga hari yang menyenangkan di pemuteran,mulai dari belajar hal baru, dan berbagi banyak cerita dengan kawan2 baru. maybe, someday, gw bakal balik lagi, diving lagi, ngitemin diri lagi.. masih banyak dive site yang harus dikunjungi ^^
namaster |
nemo dive center team |
and thank for all laugh we shared |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar