Cerita PTT : Paman Theis
Umurnya Stevanus Theis namanya. Umurnya 40
tahunan akhir (maybe) asli papua. Duda beranak 7. Ups, ralat, duda beranak dua.
Kedua istrinya meninggal beberapa waktu yang lalu dan kedua meninggal karena
sakit. Dua anak kandungnya berusia 3 tahun dan 2 tahun. Sisanya lima bocah
adalah anak angkat yang dipelihara dan dididiknya. Orang menjulukinya “ sang
juru selamat” karena lahir di tanggal 25 desember dan dia sering menjadi “juru
selamat” dikala dibutuhkan. Di saat puskesmas tak ada petugas, dia yang tinggal
di komplek puskesmas selalu siap sedia. Memberikan pengobatan, melakukan
tindakan jahit menjahit luka, perawatan pasien rawat inap maupun pemeriksaan
laboratorium semua bisa dilakukannya.orang menjuluki dia juru selamat karena
dalam kondisinya yang terbatas secara financial itupun dia mampu merawat 5
orang anak angkat disamping kedua anak kandungnya.bukan hal mudah untuk merawat
7 bocah seorang diri tanpa didampingi istri.
Paman
Theis adalah seorang pendiam. Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya. Dengan
anak-anaknya pun tak terlalu banyak bicara. Tapi ketika salah seorang saja
berbuat nakal, atau bandel, dia bisa marah luar biasa, bahkan tangan pun bisa
ikut bicara. Tapi ketika anaknya menangis, dia bisa dengan lembutnya
menenangkan si bocah, layaknya seorang ayah menyayangi putranya. Begitu pula di
puskesmas tempat kami bekerja, dia selalu bekerja sesuai dengan porsinya, tak
banyak mengeluh, tak banyak bicara. Jika kugoda pun dia hanya tersenyum simpul.
Terkadang tertawa itupun tak terbahak.
Dia
pun seorang penyendiri yang tak terlalu suka keramaian. Saat petugas puskesmas
sedang banyak, dia bisa tiba-tiba menghilang. Tapi keberadaannya bisa ditebak,
jika bukan di kebun, atau pergi ke hutan, berarti beliau sedang pergi ke
bendungan dekat puskesmas. Yaps, hobinya adalah berkebun, berburu, dan
memancing. Satu moment yang gw inget adalah waktu kami pergi ke kwarja bersama,
melakukan pelayanan di kampung pedalaman. Mobil tak bisa tembus sehingga kami
rombongan bersama bama berangkat dengan sepeda motor yang ada. Paman membawa
bama melaju sendiri di depan. Beberapa kali jatuh bangun sendiri, rem motor di
tengah jalan rusak karena nyaris menabrak kasuari liar yang menyeberang tapi
dia tetep asik menikmatinya. Saat dijalan berpapasan dengan rusa segera
dihentikannya dia pu motor dan langsung dikejarnya itu rusa, mental berburunya
langsung keluar. Sayang rusa belum menjadi keberuntungannya di siang itu. Di
tengah jalan tiba-tiba langkah kami terhenti lagi. Paman theis melihat seekor
soa-soa berjalan lambat di tengah jalan. Paman semakin melajukan motornya
ditengah tengah jalan lumpur. Mendengar suara motor soa-soa mempercepat
langkahnya yang lambat, masuk ke dalam hutan. Motor paman terhenti dan paman
mengikuti soa soa ke dalam hutan, sebentar terjadi kejar mengejar, paman
kemudian jalan melambat, diam, dan diam, dan hap! Paman menjatuhkan badan di
atas soa-soa, langsung dipegangnya dia pu ekor,lalu dipukul-pukulnya kepala
soa-soa di batang pohon yang besar hingga si soa-soa mati. Paman tersenyum
puas. Sedangkan kami yang sedari tadi tegang melihat aksinya cuman melongo
bengong. Berasa kaya di “jejak petualang” atau “petualangan si gundul”, aksinya
paman yang ganas, karena salah sedikit malah bisa mencederai paman sendiri
karena as u know, giginya soa-soa tu sama tajamnya dengan gigi buaya. Jiiiiz…
kami bertepuk tangan waktu paman berhasil melumpuhkan soa-soa…ah, paman theis,
sang pemburu sejati…
Begitulah paman theis, seorang yang
kukenal di Taja ini, tertutup, tapi ramah dan penuh kehangatan.
Kamis, 1 agustus 2013 08.52 wit, di bus perjalanan
Taja-Sentani (giodairy)
Dan ketika suatu hari banyak orang puskesmas turun
kota, paman theis bertanya,”orang2 pada kemana kah?”, suster Tina jawab,”turun
kota paman.. katanya karena gak ada air”. (memang betul kami trada air karena
hujan su tra turun lebih dari 4 hari. Lalu paman angkat bicara,” ah.. alasan
saja… Tuhan itu Maha Adil..”, dan benar adanya, tiba2 siang itu langit Taja
dirundung awan gelap dan lalu hujan turun dengan derasnya… benar kata paman
Theis,Tuhan Itu Maha Adil^^ (senin,26 agustus 2013, 02.36pm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar