Jalan- Jalan : Pantai Hamadi
“kamu sgalanya, tak terpisah oleh waktu.
Biarkan bumi menolak kutetap cinta kamu..
Judika – mama papa
larang
Lagu –lagu Judika
meramaikan perjalanan kami sabtu siang itu menuju pantai Hamadi. Piknik
Keluarga menjadi tema perjalanan gw kali ini. “yuk.. ke pantai. rame-rame, sekeluarga. Mumpung libur semua” Pinta
gw yang pada akhirnya berlanjut dengan 4 mobil yang dipenuhi oleh keluarga
besar tante ipar gw. di mobil kakak sepupu gw, ada gw, adek gw, kakak sepupu
gw, anaknya, om gw beserta tante dan dua anaknya.
Pantai Hamadi, yang terletak di distrik Hamadi,
Kota Jayapura, merupakan salah satu objek wisata pantai favorit yang ramai
dikunjungi saat musim liburan. Selain pantainya yang panjang, bersih, berpasir
putih, dan mudah di akses, pantai ini sudah dikelola dengan cukup baik oleh
masyarakat setempat sehingga nyaman untuk dikunjungi. Para-para / bale-bale
atau apapun itu namanya berdiri rapi di sepanjang pesisir pantai. toilet /
kamar mandi baik permanen maupun yang hanya berdindingkan anyaman bamboo pun
sudah tersedia banyak di dekat para-para. Di pintu masuk, beberapa penduduk
lokal akan menarik tariff masuk sebesar 20.000 permobil atau 10.000 permobil
tanpa melihat jumlah penumpang sebagai pengunjung. Sedangkan untuk bale-balenya
satu bale-bale akan dipungut biaya sekitar 50.000 – 100.000. yah, cukup murah
lah untuk acara piknik keluarga.
Angin berhembus
kencang siang itu di pantai hamadi. Meski panas terik mendera, pantai begitu
ramai oleh pengunjung. Hari sabtu, 2
agustus 2014, menjadi hari terakhir sebelum pekan libur lebaran
berakhir, sehingga wajar jumlah pengunjung melonjak naik beberapa hari
terakhir, seperti yang diungkapkan oleh seorang ibu-ibu yang berjualan ban dan
pelampung di pantai tersebut. Seorang ibu Jawa, yang sudah hampir 20 tahun
tinggal di Papua untuk sekedar mencari ‘sesuap nasi’, bercerita, hidup di papua
itu ‘enak untuk cari uang’. Meski ‘hanya’ berjualan nasi bungkus dan jajanan
pasar setiap paginya, jualan mainan
anak-anak di siang harinya dan jualan pelampung di pantai hamadi setiap akhir
pekan atau masa liburan, dirinya bisa menghidupi keluarga dan bisa menabung
sejumlah uang yang jauh lebih cukup disbanding di Jawa. Selama sepekan lebaran
ini saja, dari jualan pelampung,dirinya bisa mendapat Rp.500.000 – Rp.1000.000
perhari. Baah, lumayan Jo…
Kami memilih salah satu bale-bale sebagai tempat
kami berkumpul. Meski gw lebih menyukai
menikmati berada di pantai yang sepi dan tak berpengunjung, ternyata ada
kesenangan tersendiri berada di pantai yang ramai bersama keluarga. Piknik
keluarga yang identik dengan tikar dan rantang terasa sekali di sini. ok,
bagian tikarnya sih gak ada, tapi rantangan itu lho, baru kali ini piknik bawa
banyak rantangan, dan menu-menu makanan yang dibawa tante-tante yang asli
manado ini, mantab betul. Dari ikan bumbu manado, ayam bumbu bali, es buah,
tumis bunga pepaya, betatas rebus, donat, gorengan, berbagai macam minuman
soda, dan banyak macam lagi. semuanya benar-benar well prepared. truly family
picnic, ibu-ibu yang menyiapkan makanan, bapak-bapak yang nemenin anak2 renang,
dan anak2 yang asik bermain air dan kesana kemari berlarian. Sukaaa….
Ah,
such a nice nice day spending time with family at Hamadi Beach
Tidak ada komentar:
Posting Komentar