Rabu, 24 April 2013

Kiluan Bay (part 2)


Pukul 13.00 siang kami kembali ke perkampungan. Istirahat sebentar, makan siang, dan lanjut menyeberang ke pulau Kiluan seberang. Cuman 10 menit menggunakan perahu motor bermuatan 6 orang.. tujuan utama, Snorkeling!!! Udah gw siapin snorkeling gear gw dari Jakarta, gak sabar buat nyebur dan snorkeling2. Meski gw gak bisa renang, gw pede aja snorkeling sendirian,  pake safety vest juga.  Dari pulau tersebut, kami perlu berenang sedikit ke tengah laut untuk bisa menikmati pemandangan bawah laut. Cuaca dan ombak sore itu cukup tenang sehingga snorkeling pun menjadi saat yang menyenangkan. Sayang, udah banyak terumbu karang yang mati dan rusak. Gw agak skeptic aja besok2 bakal jadi kayak mana, ah, tapi semoga terumbu karangnya bisa membaik. Terumbu karang nya sih memang banyak yang udah rusak, but it doesn’t mean not interesting, tetep aja, view bawah lautnya masih bisa dinikmati, masih banyak ikan ikan laut yang warna warni nyegerin mata, termasuk nemo, dan ada pattrick biru yang gede bangeet  (menurut gw ini yang paling menarik), dan ikan laut lainnya (sumpah gw gak ngerti nama2nya, enakan snorkeling sama anak kelautan kali ya, biar isa sambil diterangin ini karang apa ini ikan apa). 
 

Lepas puas-puas snorklingan, maen pasir di pantai,dan  nglamun, kitong ngejar sunset di sisi lain pulau. Gak jauh jalan kakinya, dengan view yang berbeda. “Matahari jingga menerangi senja kala itu, sunyi, sendiri, aku merindukanmu…” . jiaaah, malah nggalau.
Eksploring yang menyenangkan sore itu di pulau kiluan. Saat matahari telah tenggelam, kami kembali ke perkampungan, makan malam hingga bakar ikan di atas api unggun. (bagian ini gw gak ikut, keburu tepar duluan). 





Keesokaan harinya, pagi-pagi buta kami dibangunkan oleh suara ardha yang mengingatkan kami untuk lekas sarapan dan menyegerakan berkemas. Tujuan utama ke Kiluan : Liat Lumba-Lumba!!! Pukul 06.00 kami terbangun, sarapan dengan roti tawar, susu, dan mie pop mie. Pukul 7 pagi kami udah siap di atas kapal untuk melaju. Berbeda dengan hari sebelumnya yang sekapal ber6-7 orang, kali ini tiap kapal hanya diisi oleh 3 orang, agar beban kapal tak terlalu berat karena kapal akan melaju ke ke tengah lautan yang dalam. Kurang lebih 2 jam perjalanan dengan kapal ke tengah lautan hingga kami tiba di lokasi yang ‘biasanya’ banyak lumba-lumbanya. Kupikir lokasinya itu pastti, eh, ternyata harus nyari dulu ya?? Ini nih yang bikin harap harap cemas, si bapak nelayan pengendali kapal udah puter puter, kearah sono, kearah sini , melaju cepat, melaju lambat, tapi gak ada juga lumba-lumbanya. Harap harap cemas, khawatir kalo gak bisa liat lumba-lumba sama sekali. Gw seperahu ama Ucy ama Arip yang awalnya anteng diem jadi mulai resah. Ikutan si bapak liat kanan kiri depan belakang. Kalo si bapak liad lumba-lumba dari jauh, dia melaju cepat kea rah lumba-lumba, tapi kemudian kami tak melihat apapun. Lumba nya ilang lagi.. hingga akhirnya dari kejauhan gw bisa liat ada yang muncul dari permukaan. Aah, itu! Teriak gw. Yang laen noleh, tapi gak liad. Sesekali gentian ucy yang teriak,”yaa.. itu lumba lumbanya..” gw nengok, dan gak ada. Si lumba cepet banget muncul di permukaan dan ilang lagi lama. Perahu perahu yang lain berpencar mencari lumba lumba dengan feelingnya masing2. Gw bertiga terus waspada, berharap banget bisa liat tu lumba lumba. Arip siaga dengan kamera di tangan. Gw iseng nanya ama si bapak,” pak.. ada mantra mantra gitu gak buat manggil si lumba.. biar dateng mendekat gitu..” tanyaku asal. Ucy ikutan,” iya… pake siulan2 giman gitu… buat manggil si lumba..” si bapak tersenyum, kembali melihat ke arah lautan. Kayaknya emang ada cara sendiri untuk menemukan si lumba-lumba. Dan gw beruntung si bapak nelayan feelingnya bagus banget. setelah beberapa kali muter muter, kami bisa menikmati si lumba lumba dari arah yang dekat makin dekat dengan perahu kami. Awalnya yang cuman liat seekor, jadi 3-4 lumba beriringan melompat di permukaan. Gedeeee, cantiiikk… subhanallah….. perahu kami melaju lambat agar tak terlalu berisik. Dan makin sering kami melihat lumba-lumba yang meloncat loncat dipermukaan. Meski tak sebanyak yang kami bayangkan, tapi udah cukup puas bisa liat si  lumba-lumba. Kata gw,” koq gak atraksi di udara dulu baru masuk ke aer sih, gak kayak di sirkus…” jiaaaahh, loe pikir. Yah, gw pikir si lumba udah mule sadar diri kalo dia tu sekarang udah jadi artis getuuh, harusnya lebih atraktif dunk, dan sadar kamera. Haha… Seru liat lumba-lumba loncat-loncat di laut bebas.
Sekitar 1 jam kami berputar menikmati atraksi (bukan atraksi sih) yah intinya liat lumba-lumba berenang bermunculan di permukaan laut bebas.dan segera kembali ke perkampungan. Puas, kami diem anteng, tenang menikmati angin di lautan bebas… hahhh.. time to go home 

 
Pukul 11.00 siang kami sudah siap meninggalkan perkampungan kiluan. Melanjutkan perjalanan dengan mobil sewaan selama 5 jam menuju Bakauheni dengan jalur dan medan yang sama. Kami sempatkan pula foto bersama di pintu gerbang kiluan, dan mampir membawa oleh-oleh yang dibelanja di toko oleh-oleh Yen-yen di Lampung kota. Jangan lupa ya, bawa keripik pisang khas lampung… wajib ni.

Pukul 17.00 kami tiba di Bakauheni, langsung menyeberang sekitar 3 jam, dan tiba di Merak pukul 20.00. perjalanan yang melelahkan sekaligus menyenangkan. Di Merak kami berpamitan satu sama lain, dan berpisah dalam keadaan bahagia (dan capek tentunya). Thx guys for sharing dis moment 


Story of Kiluan Bay, March 23-24th 2013
 

Tidak ada komentar: