Rabu, 24 April 2013

Lombok Story : Taman Narmada – place when I learn bout history


Lombok Story : Taman Narmada – place when I learn bout history

  "menghargai sejarah adalah bagian dari pembelajaran hidup. siapa kita di masa lalu adalah kita di masa depan kelak" dee,240213
left,uptodown :pura kelasa, telaga padmawangi, bale terang, tangga bale terang, pura kelasa
Kamis, 4 April 2013
Tempat wisata terakhir yang kukunjungi sebelum naek ke rinjani. dan kurasa, trip ini pass banget diambil sebelum naek ke rinjani, karena ada bagian yang merupakan perlambangan dari rinjani (namanya Pura Kelasa), jadi sebelum naek rinjani beneran, naek yang jadi replikanya dulu.
Karena Taman narmada merupakan suatu bagunan bersejarah, bagi gw kalo mo masuk wajib itu bawa guide, biar jelas sejarah yang ada di dalemnya. Tanyaku pada rendi,” Rend… ada guidenya gak?’ ada koq.. tapi bayar lho tut..” jawab rendi. Kataku, ah, santé duit mah gak masalah, kalo masuk kayak gini gak pake guide malah rugi, qta gak tau sejarahnya…”jawabku santai pada rendi. “hah… kalo aku sih ogah, males juga ndengerinnya.. gak suka sejarah..”bantah rendi. Aku tersenyum,”wa.. padahal yang seru bagian sejarahnya rend.. yuk, ntar kita denger sejarahnya. Lo dah pernah ke sini tapi belum tau sejarah detailnya kan?” tanyaku pada rendi. Rendi,” dulu juga ada guidenya sih, cuman aku gak ndengerin, males..” jawab rendi asal. Yahh, selera orang beda-beda sih, dan meski rendi malas2 acuh, tapi teteeep dengan baik hatinya mo nemenin diriku maen ke Taman Narmada, sambil moto2in tentunya. Iih, makasih banget ya rendi cintaa
… sini tante kecupppp :3cupcup

Taman Narmada sendiri merupakan taman yang dibangun oleh Raja Anak Agung Gede Karangasem, seorang raja dari Kerajaan Bali pada tahun 1727 (semoga tidak salah mengingat) sebagai replica dari Rinjani dan digunakan sebagai tempat pemujaan dan peristirahatan raja di musim kemarau. (beuh, jauh juga ya, dari Bali ke Lombok). Taman Narmada yang sudah menjadi cagar budaya ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya yang kuketahuo, Bale Loji, Bale Terang, Telaga Padmawangi, Bale Petirtan, Telaga Agung, dan Pura Kelasa. Narmada sendiri artinya Sumber mata air, dan memang benar adanya, di Taman Narmada ini terdapat sumber mata air (yang katanya, meruoakan pertemuan dari tiga sumber mata air) yang tidak pernah berhenti mengalir. Sumber mata air yang berada di Bale Petirtan ini sering menjadi sumber air yang digunakan sebagai air suci bagi umat hindu saat akan melakukan ritual, dan konoooonnn, sumber mata air ini dipercaya bisa membuat seseorang awet muda (wooooh). Namun mata air yang ada di bale petirtan ini gak bisa sembarangan diambil, harus dilakukan ritual terlebih dahulu oleh seorang pemangku baru bisa diambil airnya. (yaah, jadi gak bisa  nyicip. bisa sih, cuman perlu merogoh kocek sebesar 30.000 buat beli sesajennya, truz uang rokok bt pemangkunya (secukupnya), sama nyewa kain dari anak2 kecil sbg tanda klo qt mghormati tmpt suci)

Selain bale pertirtan yang merupakan tempat sumber mata air. Terdapat pula Bale Terang, artinya tempat yang terang, tempat yang dari posisi ini kita bisa melihat seluruh bagian dari taman narmada, termasuk bisa liat telaga agung, pura kelasa, dan bale petirtan dan karena posisinya yang tinggi dan tepat berada di atas telaga padmawangi, raja bisa berisitrahat di sini sambil mengamati selir-selir yang tengah mandi di telaga padmawangi (nglirik Yogya, jadi inget taman sari…).lanjut di bagian lain, ada juga Telaga Agung yang merupakan replika dari segara anak dan Pura Kelasa yang merupakan replika dari Gunung Rinjani. mengutip dari tulisan yang ada di sana, “Pura Kelasa adalah salah satu pura jagat tertua di Lombok. Pura kelasa sebagai replika gunung rinjani yang secara kesatuan dengan Kolam Segara Anak (Telaga Ageng) melambangkan Makroskosmos (alam Semesta). Pintu masuk ke halaman dalam pura melalui pintu berbentuk paduraksa (gapura baratap), satu menghadap selatan dan yang satu lagi menghadap ke barat dengan 2 arca penjaga pintu (dwara pala) yang diapit oleh bangunan kembar bertiang 6 yg disebut Bale Gong” demikianlah keterangan yang ada dipapan. Pada intinya, Pura ini masih menjadi tempat peribadatan umat Hindu di waktu waktu tertentu, misal saat acara Kuningan dan Galungan, selebihnya pura ditutup oleh umum, kecuali bagi mereka yang mau beribadah atau melakukan ritual, bisa memasuki pura pun itu harus didampingi pemangku. Nice.
pak made yg menjelaskan scr detail ttg taman narmada

Setelah berputar putar mengelilingi narmada, ngobrol dan Tanya-tanya banyak hal pada pak Made yang jadi guide kami, kami berpamitan,selebihnya kami memilih jalan-jalan sendiri sembari sesekali beristirahat di tempat teduh mengamati beberapa wisatawan yang lalu lalang.
pura kelasa yg nampak dari kejauhan, mrpkn replika dr Gn Rinjani
narsis itu penting ^^"
gak lama sih kami berdua mengeksploring taman narmada ni, gak terlalu luas, tapi gak kecil juga, cuman sebatas mendatangi tempat2 tertentu, terutama bale terang sama pura kelasa tentunya (naik2 dikit, pemanasan sebelum naek ke rinjani beneran). ooh, juga ada museum nya yang banyak menampilkan foto-foto raja anak agung gede karangasem, beberapa upacara adat suku sasak dan suku bali. jadi di lombok tu didominasi oleh suku sasak sama suku bali. sebagian besar suku sasak  (suku sasak merupakan suku asli Lombok) adalah penganut agama islam sedangkan suku Bali yang merupakan pendatang, sebagaian besar adalah penganut agama hindu. waktu kutanya sama pak made apa bedanya orang suku sasak sama orang suku bali, kata beliau sulit dibedakan, karena budaya keduanya banyak yang sudah bercampur satu sama lain (asimilasi lah istilahnya gitu)... hmm... ya..ya...
hari makin siang, dan kami berdua memutuskan untuk meninggalkan taman narmada. tapi langkah terhenti ketika melihat beberapa anak kecil dengan girangnya bermain air di sebuah kolam.. brrr.. kayaknya segar lho.. tapi koq pada gak takut item sih?? (*udah item kk... :p )

 bonus view. anak2 kecil yg di panas terik gak peduli mandi di salah satu kolam, dan nampak girang ketika kamera asik mengambil tingkah mereka
story of Taman Narmada, April 4th 2013

Tidak ada komentar: